Selamat Datang di Program Splinter Cell

Apa anda semua tahu apa itu Splinter Cell? Mungkin anda yang sebagai "GAMERS" tentu tahu apa itu Splinter Cell, ya Splinter Cell ada sebuah game yang diciptakan oleh Tom Clancys. Di sini kita bisa mengetahui dan berbagi info yang kolaboratif untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan Tom Clancy Splinter Cell series. Kita juga dapat mengetahui berbagai fakta menarik seputar Splinter Cell, mari bergabung di sini untuk membahas Splinter Cell. Mohon maaf jika ada kekurangan dari blog ini, karena di dunia ini tak ada yang sempurna.

Sabtu, 15 Januari 2011

Tom Clancy's Splinter Cell : Pandora Tomorrow


Judul                  : Tom Clancy's Splinter Cell: Pandora Tomorrow
Pengembang (s)  : Ubisoft Shanghai, Annecy Ubisoft, Babaroga
Publisher (s)        : Ubisoft
Composer (s)     : Jack Wall & Schifrin Lalo
Engine                : Unreal Engine 2.0 & RenderWare fisika
Release              : 23 Maret 2004
Platform             : Windows, PlayStation 2, Xbox, GameCube, GBA, Mobile
Sebelumnya        : Tom Clancy's Splinter Cell
Berikutnya          : Chaos Theory


The flashpoint utama dalam Pandora Tomorrow adalah Indonesia, pada tahun 2006, dimana AS memiliki kehadiran militer di Timor Timur yang baru merdeka untuk melatih pasukan militer negara tersebut dalam perjuangan mereka melawan milisi gerilya Indonesia. The Darah Dan Doa, yang dipimpin oleh Suhadi Sadono telah membuktikan dirinya menjadi lawan terkuat untuk ini pemerintah AS. Sadono dianggap oleh banyak org untuk menjadi pemimpin milisi karismatik. Ia dididik oleh CIA untuk memerangi pengaruh Komunis di wilayah ini, tapi ternyata marah terhadap Amerika ketika mereka terhuyung dukungan terhadap Timor Timur.Dia, seperti banyak orang lain, dirasakan para negara maju, akan mengganggu kedaulatan negara. Sadono memiliki bom pda anak buahnya dan kemudian disiapkan utk penyerbuan Kedubes AS ke Dili, menangkap sejumlah personil militer AS dan diplomatik. Satu sandera penting adalah Douglas Shetland, seorang teman lama Sam Fisher.


Duglas Shetland








Suhadi Sadono









Tidak ada komentar:

Posting Komentar